Pengertian Produk Bersama dan Produk Sampingan
Produk bersama adalah beberapa produk
yang dihasilkan dalam suatu rangkaian atau seri produk secara bersama dengan
menggunakan bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead secara bersama. Biaya
tersebut tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada setiap produk, dan setiap
produkempunyai nilai jual atau kuantitas yang relatif sama. Contohnya seperti produksi susu segar yang dapat menghasilkan krim dan skim
cair, selanjutnya krim dapat diolah lebih lanjut menjadi mentega dan skim cair
diolah lagi menjadi susu. Dalam produk bersama dapat menghasilkan : Produk utama
adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi secara bersama, namun
mempunyai nilai atau kuantitas yang lebih besar dibandingkan dengan produk
lain. Biaya
bersama dalah biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk bersama dan
biaya yang diolah secara bersama seperti bahan baku, tenaga kerja, overheaduntuk
menghasilkan beberapa produk. Biaya bersama (joint cost) dapat didefinisikan
sebagai biaya yang muncul dari produksi yang simultan atas berbagai produk
dalam proses yang sama. Biaya bersama terjadi dalam bentuk satu jumlah total
biaya yang tidak dapat dibagi untuk semua produk yang dihasilkan.
Produk sampingan adalah produk yang
dihasilkan dalam proses produksi secara bersama, tetapi produk tersebut nilai
atau kuantitasnya lebih rendah dibandingkan dengan produk lain. Produk
sampingan (by product) umumnya digunakan untuk mendefinisakan suatu produk
dengan nilai total yang relative lebih kecil dan dihasilkan secara simultan
atau bersamaan dengan produk lain yang nilai totalnya lebih besar.
Contohnya seperti penyilangan minyak bumi yang dapat
dihasilkan sisa dalam bentuk aspal. Minyak bumi merupakan produk utama
sedangkan aspal merupakan produk sampingan,
Karakteristik Produk Bersama dan Produk Sampingan
Karakteristik Produk Bersama
a.
Produk diproses secara bersamaan dan setiap produk
mempunyai nilai yang relatif sama antra satu dengan yang lainnya.
b.
Setiap produk mempunyai hubungan fisik yang sangat erat
dalam proses produksi.
c.
Terdapat Split Off Point yaitu dimana produk-produk
tersebut dapat diidentifikasi atau dipisah ke masing-masing produk secara
individual.
d.
Setelah titik pisah produk tersebut dapat dijual pada
titik pisah (secara langsung) dan dapat juga dijual setelah dipisah (setelah
proses lebih lanjut) untuk mendapatkan produk yang lebih menguntungkan.
Karakteristik Produk Sampingan
Produk sampingan
dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, menurut kondisi dapat
dipasarkannya produk tersebut pada titik pisah batas :
a.
Yang dijual dalam bentuk asalnya tanpa diproses lebih
lanjut;
b.
Yang membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual.
Akuntansi Produk Bersama dan Produk Sampingan
- Akuntansi Produk Bersama
Masalah akuntansi dalam pokok
bersama adalah masalah alokasi biaya bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk
penentuan harga pokok dan penentuan nilai persediaan. Dengan kata lain tujuan
akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen
baik untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan
pengambilan kepentingan.
Ada beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama sebagai berikut:
- Metode Nilai Pasar / Nilai Jual Relatif, merupakan pembebanan biaya bersama atas dasar nilai jual masing-masing produk.
- Metode Rata-rata Biaya Per Unit, adalah suatu metode dalam mengalokasikan biaya bersama bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari proses produksi bersama harus dibebani suatu nilai secara proporsional.
- Metode Unit Kuantitatif/Satuan Fisik, adalah suatu metode dalam pembebanan biaya bersama kepada produk didasarkan atas unit secara fisik atau output dari suatu produk.
- Metode Rata-rata Tertimbang, adalah metode yang dalam mengalokasikan biaya bersama berdasarkan unit produksi dikalikan dengal factor pelanggan.
- Akuntansi Produk Sampingan
Dalam produk sampingan, yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana memperlakukan pendapatan penjualan produk
sampingan tersebut.Pengakuan adanya produk sampingan ini menyangkut perlakuan
terhadap harga pokok produk sampingan, biaya untuk memproses produk sampingan,
dan hasil penjualan produk sampingan.
Metode Perhitungan dan
Akuntansi Harga Pokok Produk Sampingan
Metode yang dapat digunakan dalam perhitungan harga pokok
produk sampingan adalah:
Metode
Tanpa Harga Pokok adalah suatu metode dalam perhitungan produk
sampingan tidak memperoleh alokasi biaya bersama dari pengolahan produk sebelum
dipisah. Disamping metode tanpa harga pokok ini dapat dibedakan
sebagai berikut: Pengakuan atas pendapatan kotor dimana produk sampingan
dapat langsung dijual pada saat titik pisah (split-off point). Metode
ini memperlakukan penjulan produk sampingan berdasarkan penjualan kotor.Hal ini
dilakukan karena biaya persediaan final dari produk utama dianggap terlalu
tinggi sehingga menanggung biaya yang seharusnya dibebankan pada produk
sampingan. Dalam
metode ini penjualan atau pendapatan produk sampingan dalam laporan laba rugi
dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.
Diperlakukan
sebagai penghasilan diluar usaha atau pendapatan lain-lain.
2.
Diperlakukan sebagai penambah penjualan atau pendapatan
produk utama.
3.
Diperlakukan sebagai pengurang harga pokok penjualan.
4.
Diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi.
Metode Dengan Harga Pokok merupakan suatu metode dimana produk sampingan
memperoleh alokasi biaya bersama sebelum dipisah dari produk utama.
Ada dua metode yang
berdasarkan pada metode harga pokok, yaitu :
- Metode biaya pengganti biasanya digunakan pada perusahaan yang produk sampingannya digunakan sendiri, sehingga tidak perlu membeli bahan dari pemasok luar.Harga pokok yang diperhitungkan adalah sebesar harga beli atau biaya pengganti yang berlaku dipasar. Harga pokok ini kemudian dikreditkan pada rekening Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku (BDP-BBB), sehingga mengurangi biaya produksi produk utama ini akan mengakibatkan harga pokok persediaan produk utama menjadi lebih rendah.
- Metode pasar juga disebut dengan metode pembatalan biaya (Reversal Cost Methods). Metode ini sebenarnya hamper sama dengan metode tanpa harga pokok-pendapatan produk sampingan mengurangi biaya produksi. Tetapi ada sedikit perbedaan yaitu kalau pada metode pertama (metode tanpa harga pokok-pendapatan produk sampingan mengurangi biaya produksi) yang dikurangkan dari total biaya produksi adalah pendapatan penjualan sesungguhnya pada metode nilai pasar yang dikurangkan adalah taksiran nilai pasar produk sampingan. Metode ini berusaha untuk menaksir biaya produk sampingan berdasarkan nilai pasarnya. Metode Reversal atau disebut metode pembatalan biaya adalah produk sampingan mendapat alokasi biaya terlebih dahulu sebelum dipisah dari produk utama.
Source :
Sulastiningsih dan Zulkifli. 1999. Akuntansi Biaya
Dilengkapi dengan Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
Bustami Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Carter William K. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta. Salemba
Empat.