Selasa, 01 Mei 2018

JUST-IN-TIME (JIT)

Just-In-Time 



Just-In-Time (JIT) adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Tujuan fundamental dari JIT adalah untuk memproduksi dan mengirimkan apa yang diperlukan, ketika diperlukan, di semua tahapan proses produksi tepat waktu unttuk difabrikasi, dirakit, dan dikirimkan ke pelanggan. JIT sering kali dikaitkan dengan usaha untuk mengeliminasi pemborosan dalam segpala bentuk, dan merupakan bagian yang penting dalam banyak usaha manajemen mutu total (total quality management – TQM).
Aspek yang mencolok dari JIT adalah usaha untuk mengurangi persediaan barang dalam proses dan bahan baku. Kebannyakan tulisan mengenai JIT berkonsentrasi pada satu aspek yang disebut dengan produksi tanpa persediaan, produksi ramping, atau produksi dengan persediaan nihil.
JIT berusaha mengurangi persediaan karena persediaan dipandang sebagai pemborosan. Persediaan mencerminkan sumber daya yang tidak digunakan dan dapat menyebabkan terjadinya pembrosan lainnya. Tujuan mengurangi persediaan ke titik nol hanya mungkin dicapai dalam kondisi :
  1. Biaya dan waktu persiapan yang rendah atau tidak signifikaN
  2. Ukuran lot sama dengan satu
  3. Waktu tunggu minimum atau hamper seketika
  4. Beban kerja yang seimbang dan merata
  5. Tidak ada interupsi karena kehabisan persediaan, kualitas yang buruk, pemeliharaan mesin yang tidak sesuai jadwal, perubahan spesifikasi, atau perubahan lain yang tidak berencana.

Konsep persediaan sama dengan nol mengandung arti tingkat kesempurnaan yang umumnya tidak dapat dicapai. Tetapi, JIT menstimulasi perbaikan konstan dalam kondisi lingkungan yang menyebabkan terjadinya penumpukan persediaan. Pengurangan persediaan secara kontinu dicapai melalui proses-proses berikut :
  1. Persediaan dikurangi sampai suatu masalah ditemukan dan diidentifikasikan.
  2. Sekali masalah sudah didefinisikan, tingkat persediaan dinaikkan untuk menyerap dampak dari masalah ini dan agar system dapat beroperasi dengan lancar.
  3. Masalah tersebut dianalisis dan cara-cara praktis diidentifikasi untuk mengurangi atau menghilangkan masalah.
  4. Sekali masalah telah dikurangi atau dihilangkan, tingkat persediaan dikurangi lagi sampai masalah berikutnya ditemukan dan diidentifikasi.
  5. Langkah 2 sampai 4 diulangi hingga pada tingkat persediaan minimum yang paling mungkin untuk dicapai.

Dengan cara ini, pengurangan persediaan mengungkapkan masalah dan menstimulasi pencarian cara-cara praktis guna menyelesaikannya, sehingga perbaikan secara kontinu dapat dilakukan untuk mengeliminasi pemborosan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsep Dasar Biaya Produk Bersama dan Produk Sampingan

Biaya Produk Bersama dan Produk Sampingan Pengertian Produk Bersama dan Produk Sampingan             Produk bersama adalah beber...