PERBEDAAN JOB ORDER COSTING & PROCESS
COSTING
JOB ORDER COSTING
System perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job
order costing), adalah biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan
yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk
memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item
persediaan. Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan
harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Dan agar rincian perhitungan
biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat
perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan lain.
Misalnya, jika suatu percetakan secara simultan mempersiapkan pesanan untuk
label, kertas kado berwarna, dan gambar temple, maka selain pesanan-pesanan
tersebut dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan tampilan fisiknya, biaya per
unit dari pesanan-pesanan tersebut juga berbeda, sehingga menggunakan
perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Hal ini berbeda dengan system
perhitungan berdasarkan proses, di mana biaya diakumulasikan untuk suatu
operasi atau subdivisi dari suatu perusahaan, seperti departemen.
Perhitungan biaya berdasaran pesanan
mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
yang dibebankan ke setiap pesanan. Akuntansi bahan baku memelihara catatan
bahan baku, membebankan bahan baku langsung ke pesanan dan membebankan bahan
baku tidak langsung ke overhead. Akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun
yang berhubungan dengan beban gaji, membebankan tenaga kerja langsung ke
pesanan, dan membebankan tenaga kerja tidak langsung ke overhead. Akuntansi
overhead mengakumulasikan biaya overhead, memelihara catatan terinci atas
overhead, dan membebankan sebagian dari overhead ke setiap pesanan. Dasar dari
perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan 8 ayat jurnal akuntansi,
diantaranya :
- Pembelian bahan baku
- Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
- Pengakuan biaya overhead pabrik
- Penggunaan bahan baku
- Distribusi beban gaji tenaga kerja
- Pembebanan estimasi biaya overhead
- Penyelesaian pesanan
- Penjualan produk
PROCESS COSTING
Perhitungan biaya berdasarkan proses biasanya
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk yang homogen atau secara
massal. System perhitungan biaya berdasarkan proses (process cost system) adalah
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya
yang dibebankan ke setiap unit ditentukan dengan cara membagi total biaya yang
dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi. Pusat biaya
biasanya juga disebut dengan departemen.
Arus biaya produksi untuk system perhitungan
biaya berdasarkan proses secara umum sama dengan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan. Ketika bahan baku dibeli, biaya bahan baku ini mengalir ke akun
Persediaan Bahan Baku. Biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead
yang dibebankan akan mengalir ke akun Barang dalam Proses. Dan ketika barang
telah selesai, biaya barang yang telah selesai mengalir dari akun Barang dalam
Proses ke Barang Jadi. Akhirnya, biaya barang jadi dipindahkan ke akun Harga
Pokok Penjualan ketika barang terjual. Dalam perhitungan biaya berdasarkan
proses, setiap Departemen Produksi memiliki akun Barang dalam proses
tersendiri. Ketika barang selesai dalam satu departemen, barang tersebut
dipindahkan ke departemen berikutnya sampai menjadi barang jadi.
Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing
Perhitungan
Biaya Berdasarkan Pesanan
|
Perhitungan
Biaya Berdasarkan Proses
|
|
|
Source :
CARTER, WILLIAM K. 2009. AKUNTANSI BIAYA. Jakarta.
Salemba Empat
HANSEN/MOWEN. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta. Salemba
Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar